Lain ladang lain belalang, begitulah peribahasa yang dapat diungkapkan dalam pengalaman baru hidup di negeri orang lain. Kalau di kampung halaman - di kehidupan desa - interaksi dengan tetangga sangat begitu kental, beda dengan kondisi di sini. Bundoora, sebuah suburb - kota pinggiran di wilayah Victoria, yang penduduknya multiculture, multinationality, kehidupan sosial lebih cenderung individualistik. Jangankan nongkrong di depan rumah dengan bercengkeramah dengan tetangga yang kadang dihampiri bakul jajanan, atau penjual bakso layaknya di kampung halaman, lihat orang lalu lalang di luar rumah juga jarang. Kesan pertama datang di tempat baru ini di saat malam hari adalah layaknya hidup di kota mati apabila sudah masuk suatu kampung (tidak dipinggir jalan raya).
Perbedaan kultur ini memberikan konsekuensi tersendiri untuk menyikapi bagaimana harus hidup di negeri orang.
Minggu, 22 Mei 2011
Tulisan pertama
Salam hangat di musim yang mulai dingin
Langganan:
Postingan (Atom)
SK Dirjen Pendis Nomor 1531 Tahun 2020 Tentang Pengangkatan Guru Yang Diberi Tugas Tambahan Sebagai Wakil Kepala Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menerbitkan Keputusan nomor 1531 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Guru Yang Dibe...
-
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menerbitkan Keputusan nomor 1531 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Guru Yang Dibe...
-
Sahabat Dumay, hemat tidak sama dengan pelit ya.., hemat lawan kata dari boros, sedangkan pelit lawan katanya derma. Sejak bulan Juni 2018...