Minggu, 30 September 2018

Berhemat di Bandara Baru Ahmad Yani Semarang

Sahabat Dumay, hemat tidak sama dengan pelit ya.., hemat lawan kata dari boros, sedangkan pelit lawan katanya derma.

Sejak bulan Juni 2018, operasional Bandara Ahmad Yani dialihkan dr teminal lama ke terminal baru yang lebih megah dan lebih layak untuk penumpang yang mobilitasnya semakin tinggi. Saat pertama kali terminal baru Bandara Ahmad Yani ini diopersionalkan, belum semua sarana pendukung telah siap. Secara bertahap, sarana-sarana pendukung tersebut dikerjakan untuk mendukung operasional terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang.

Pada saat awal operasional Bandara Baru Ahmad Yani ini, penulis kehilangan satu hal yang tidak dijumpai di terminal baru ini, yaitu tempat makan dan minum yang murah. Kalau di terminal lama penulis mendapati tempat makan murah, yaitu di seberang parkir mobil, yaitu deretan warung tempat para karyawan bandara untuk makan.  Di terminal baru awalnya penulis tidak menemukan tempat makan dan minum murah ini, seiring berjalannya waktu, ada pedadang yg menjual makan dan minum murah yaitu di pintu masuk gedung parkir (ini pada awal-awal pembangunan parkir bandara belum selesai). Tempatnya tidak permanen, karena pedagang ini membuka lapak warung makannya dengan memodifikasi mobil pikup untuk jualan dengan mengambil salah lahan parkir untuk satu mobil. Tempat makan murah ini menjual rames, pecel dan masakan jawa lainnya. Di sini harga makanan dan minuman lebih murah dari pada kalau makan di dalam gedung utama Bandara Ahmad Yani yang baru, yang harganya bisa dua atau tiga kalau lipatnya. Pertanyaannya apakah pedagang ini akan bertempat di situ terus ataukah pengelola bandara menyediakan tempat khusus setelah proses pembangunan Bandara sempurna seperti di tempat lama penulis tidak tahu. Update saat ini (tahun 2020), untuk tempat makan murah ini sudah disediakan tempat khusus yaitu di sisi selatan gedung parkir (di depan masjid bandara) dan tempatnya sudah permanen.

Nah, itu salah satu jalan untuk berhemat ketika berada di terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang. Adapun cara lain dalam berhemat di Bandara Ahmad Yani yang baru adalah memilih moda transportasi yang tepat menuju atau dari bandara.

Ada beberapa moda transportasi yang bisa dipakai untuk menuju dan dari Bandara baru Ahmad Yani Semarang:

Pertama, Bus Rapid Transport (BRT) Trans Semarang.
Sebetulnya Bus Trans Semarang ini sudah ada sejak Bandara Ahmad Yani berada di lokasi yang lama, tetapi BRT ini tidak masuk ke Bandara, Sedangkan di Bandara Ahmad Yani yang baru, Bus Trans Semarang ini masuk ke lokasi Bandara Ahmad Yani, tepatnya di sebelah kiri Pintu keluar kedatangan (itu awal-awal bandara ini belum selesai proses pembangunannya), saat ini sudah ada shelter bus BRT Khusus di seberang pintu keberangakatan. Dengan Bus Trans Semarang ini, penumpang bisa masuk maupun keluar dan terhubung dengan tempat lain di Semarang, seperti Penggaron, Mangkang, Terboyo, Tembalang, Banyumanik, Gurung Pati, dan Ngaliyan. Bus Trans Semarang ini sudah terhubung antara koridor, sehingga penumpang tidak perlu membayar lebih untuk pindah antar koridor. Pengguna BRT Trans Semarang ini cukup mengeluarkan biaya Rp 3.500,-. Oh iya teman-teman, kalau mau menjadikan BRT ini sekedar penghubung sementara, teman-teman bisa menggunakan BRT hingga keluar dari bandara dan sesampainya di shelter pertama (di depan PRPP), teman-teman bisa beralih mengganti moda transportasi dengan ojek online.

Kedua, Ojek Online
Ojek online yang beroperasi di Semarang saat ini adalah Gojek dan Grab. Penggunaan Ojek Online ini hanya terbatas untuk masuk ke Bandara, sedangkan untuk keluar bandara sepertinya belum boleh secara resmi. Pengalaman penulis memesan Grab Bike, driver Grab Bike yang penulis pesan tidak mau mengambil penumpang di dalam bandara dan meminta untuk dibatalkan (cancel). Saran penulis kalau ingin menggunakan moda trasnport ini, naik dulu Trans Semarang, setelah keluar dari Bandara baru memesan ojek online.

Ketiga, Taksi
Untuk masuk ke Bandara, Di Semarang banyak operator taksi yang bisa digunakan, seperti: Blue Bird, Atlas, Kosti, Puri Kencana, dan yang lain yang penulis tidak terlalu hafal untuk disebutkan semuanya. Semua taksi ini bebas untuk masuk ke bandara.
Tetapi, hanya taksi bandara saja yang bisa beroperasi di bandara baru Ahmad Yani Semarang. Untuk menggunakan taksi ini, pengguna harus melalui konter resmi taksi bandara yang berada di pintu keluar Bandara Ahmad Yani.
Ada tambahan satu kategori untuk jenis ini, yaitu taksi gelap (plat hitam) yang akan memberikan tawaran kepada penumpang yang keluar bandara, dengan pola tarif tawar menawar.

Keempat, Kendaraan Pribadi
Pengelola bandara baru Ahmad Yani Semarang, telah menyediakan lahan parkir yang lebih luas dari pada lahan parkir di Bandara Ahmad Yani yang lama. Pengelola juga menyediakan gedung parkir berlantai 2 (dua). Kendaraan pribadi, baik kendaraan roda dua maupun roda empat bisa menggunakan lahan parkir ini. Mobil maupun sepeda motor juga bisa parkir inap di Bandara Baru Ahmad Yani ini. Adapun tarip parkir bandara baru Ahmad Yani ini adalah:
1. Mobil (indoor):
    - 1 jam pertama Rp 6.000,-
    - per jam berikutnya secara progressif Rp 4.000,-
    - tarif inap per malam Rp 98.000,-

2. Motor (indoor):
    - 1 jam pertama Rp 3.000,-
    - tarif inap per malam 10.000,-

Dengan pemilihan moda transport yang tepat (dengan mempertimbangkan kelonggaran waktu, jarak tempuh dan barang bawaan) kita dapat menghemat ketika akan menuju maupun dari Bandara Ahmad Yani yang baru.

Semoga bermanfaat



10 komentar:

  1. Makasih mas, infonya bermanfaat

    BalasHapus
  2. pengalaman naik BRT dari bandara mau ke terboyo kudu muter2 dulu ngikutin BRT jadi lammma...padahal jarak bandara ke terboyo tdk terlalu jauh, terima kasih infonya, jadi next,,,dari bandara naik BRT, sampai keluar bandara ketemu shleter terdekat...turun BRT baru pesen gojek ke terboyo, jd g usah ngikutin BRT muter muter dulu, hihihi

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Berarti naik gojek mau kebandara bisa yah kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Bisa, untuk gojek/grab ketika akan ke Bandara, tapi kalau keluar dari Bandara mau keluar ndak bisa.

      Hapus
  5. Kalau mau ke sebantengan sebaiknya naik yang jurusan mana?

    BalasHapus

SK Dirjen Pendis Nomor 1531 Tahun 2020 Tentang Pengangkatan Guru Yang Diberi Tugas Tambahan Sebagai Wakil Kepala Madrasah

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menerbitkan Keputusan nomor 1531 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Guru Yang Dibe...